Indahnya Tubuh Dari Pegawai Bank

Indahnya Tubuh Dari Pegawai Bank

Putri adalah satu dari sekian banyak gadis cantik penghuni komplek perumahan ini. Yang membuat ia begitu spesial dari yang lainnya adalah karena selain cantik dia juga sangat ramah, dia menyapa semua orang yang ia temui baik ia mengenalnya maupun tidak. Dengan tinggi 160 cm, rambutnya yang panjang dengan setia bergerak mengikuti langkah kakinya.

Sepengetahuanku, Putri bekerja pada sebuah bank pita merah di negeri ini. Sifatnya yang baik, rajin, dan ramah membuat ia sangat disenangi oleh teman-temannya. Sudah menjadi ritual pagi di kantor itu, Putri selalu menyapa semua penghuninya mulai dari OB sampai BOSS.

Pagi ini semua kehidupan Putri mungkin akan segera berubah, karena pagi matahari bersinar dengan sangat terik tetapi awan tebal masih menyelimuti padatnya kota jakarta. “Putri, mana mobilmu?” tanya seorang rekan kerjanya.
“Kebetulan lagi rusak bob, aku kesini naik taksi”, jawabnya dengan ramah.

Ketika dia yang mau Pulang kantor aku mengajak dia untuk barengan Togel Singapura :
“mari Put, aku antar kau pulang”, seru robert, salah seorang teller di bank tempat Putri bekerja.
“makasih bert, aku pulang naik taksi aja” jawab Putri dengan nada sopan.
“Oke, aku duluan yah. hati-hati dalam perjalanan Putri”. Putri hanya bisa tersenyum untuk menjawab perkataan rekan kerjanya tersebut.

Putri cantik pulang menaiki sebuah taksi berwarna biru. Dengan sigap sopir menanyakan tujuan penumpangnya, setelah mengetahui alamat yang dituju sang sopir dengan kumis tebal itu segera menancap gas mobilnya. Mobil tersebut melaju dengan sangat hati-hati di tengah padatnya lalu lintas ibukota.

Sesampainya di kompleks perumahan yang di tuju, sang sopir bertanya kepada Putri “blok berapa mbak?”.
“pertigaan di depan belok kiri, nanti gak jauh dari situ kok pak”, jawab Putri.

Kebetulan di kompleks ini masih ada beberapa rumah yang dalam tahap pembangunan, terlihat para kuli bangunan sedang beristirahat. Naas bagi taksi yang di tumpangi Putri, jarak rumahnya masih sekitar 500 meter lagi tetapi taksi yang ditumpanginya pecah ban. Terpaksa Putri melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Tanpa disadari oleh Putri, beberapa kuli bangunan memperhatikan langkah kakinya. Dibalut dengan seragam ketat dan rok mini, membuat paha mulus Putri semakin membuat para kuli bangunan tersebut menelan ludah.

“baru pulang kerja neng?” tegur salah seorang kuli.
“iya nih bang”, jawab Putri dengan sopan.
“kok jalan kaki? mobilnya kemana?”, kata seorang kuli lainnya yang berbadan hitam legam.
“lagi rusak bang”, jawab Putri sambil terus berjalan. Poker Online

Seorang kuli dengan badan kecil menghampirinya. Jari tangannya mengapit sebuah rokok dengan merk ternama. “sini biar abang anter aja neng”, dia berjalan tergesa-gesa jadi tak melihat kalau beda tinggi antara trotoar dengan badan jalan cukup tinggi. Alhasil ia hampir terjatuh, tetapi sialnya rokok yang masih menyala terlempar ke arah Putri dan jatuh di paha kirinya yang mulus.

“Aaaaaw..panaaaas”, teriak Putri.
“maaf, maaf neng. abang gak sengaja, sakit yah?”, kata sang kuli tadi.
“gak apa-apa kok bang, cuma merah sedikit tapi gak luka”, kata Putri sambil memegangi pahanya.
“yaudah sini abang anter aja pulangnya, sebagai permintaan maaf”.

Casino Online Putri pun pulang dibonceng dengan sepeda motor, dan cerita panas ini pun berakhir.