Cari Blog Ini

Label

Navigation

Kisah Nyata Waktu Aku Di Rawat Di RS, Aku Di Mandiin Sama Suster Bahenol

Saya terbangun dipagi hari dengan perasaan sakit yang luar biasa. Kepala saya terasa berat, badan saya panas sekali, dan badan tidak terasa bertenaga. Saya mencoba bangun dan sarapan. Setelah makan, saya malah terasa semakin lemas. Akhirnya saya SMS sekretaris saya untuk bilang tidak masuk kantor karena sakit. Jam 11 siang saya terbangun, kepala terasa semakin berat dan lemas sekali. Poker Deposit Pulsa


Saya minta pembantu saya untuk panggil taksi. Setelah taksi tiba, saya berangkat dan minta diantar ke rumah sakit swasta yang besar di daerah kuningan, Jakarta. Saya langsung masuk ke unit gawat darurat dan tim medis langsung menangani saya.

Darah saya diambil untuk dites dan sebuah infus dipasang dilengan kiri saya. Sejam kemudian, dokter memberitahukan hasil lab yang menyatakan trombosit darah saya jauh dibawah normal. Saya diminta untuk diopname.

Sambil mengisi registrasi rumah sakit, saya minta kamar VIP dan menelepon orang tua saya bahwa saya diopname dan minta dibawakan baju ganti dari rumah saya. Setelah urusan beres, saya langsung diantar ke kamar VIP.

Selesai makan siang dan obat, saya langsung tidur dengan pulas. Sore hari, orang tua saya datang membawa baju ganti, dsb. Saya wanti-wanti mereka untuk tidak memberitahu kakak atau saudara saya karena tidak mau diganggu selama diopname.

Selasa
Jam 5:45 pintu kamar saya terbuka, seseorang membawa sarapan disusul oleh seorang pria yang membawa kotak putih, rupanya ia perlu mengambil darah saya untuk dibawa ke lab. Kepala saya masih sakit, badan masih panas dan masih tak bertenaga. Selesai sarapan kembali saya tertidur. Jam 6:30, seorang suster masuk.

“Selamat pagi Pak Jhon, saya mandikan ya supaya segar” kata suster.

Saya membuka mata sedikit dan mengangguk. Si suster dengan cekatan membuka baju dan celana tidur saya. Seluruh tubuh saya dioleskan dengan sabun cair lalu digosok setelah itu dilap dengan handuk basah.

Selama dimandikan, saya menutup mata saya karena masih pusing. Sesekali saya membuka mata, saya perhatikan si suster bernama Selfie (bukan nama asli). Tubuhnya langsing, rambutnya pendek, dadanya terlihat membusung dibalik baju seragam perawatnya.

“Pak, mau dibersihkan daerah selangkangan?” suster Selfie bertanya. “Ya boleh aja” jawab saya malas-malasan.

Celana dalam saya dibuka dan kembali suster Selfie mengoleskan sabun cair dan membersihkan daerah selangkangan lalu dilap dengan handuk basah. Selama dibersihkan didaerah selangkangan, kontol saya terkulai dengan lemas.

Ternyata urat mesum saya sedang tidak beraksi sama sekali, hahahaha. Setelah beres, suster Selfie membantu saya memakai pakaian yang bersih dari tas saya lalu saya mengucapkan terima kasih. Jam 8, dokter datang untuk memeriksa kondisi saya kemudian saya melanjutkan tidur.

Rabu
Rutinitas pagi hari kembali terulang, sarapan diantar lalu datang si pria yang meminta darah saya (udah kayak drakula minta darah) dan kembali suster Selfie datang untuk memandikan saya.

Kepala saya masih sakit walaupun tidak separah kemarin dan badah masih hangat. Kali ini sambil dimandikan, mata saya terbuka lebar dan tertuju pada TV walaupun sekali-sekali melirik ke tubuh suster Selfie. Wajahnya saya perhatikan, ternyata cantik juga dia.

Jika dilihat sepintas mirip selena gomez. Kalau tersenyum, maka sebuah lesung pipit akan terlihat di pipi sebelah kanan. Kembali suster Selfie menawarkan untuk membersihkan daerah selangkangan, saya perbolehkan.


Kontol saya masih terkulai lemas. Rupanya badan lemas memang tidak akan mampu membuat kontol berdiri. Saya melewati hari ini dengan lebih banyak tidur supaya cepat sehat. Sekali-sekali saya nonton TV tapi setelah itu kembali tidur.

Kamis
Pagi ini saya merasa cukup segar, kepala sudah tidak lagi sakit, temperatur badan sudah kembali normal dan tenaga tubuh terasa sudah membaik. Tidak sabar saya menunggu dimandikan suster Selfie. Selesai sarapan dan pengambilan darah, suster Selfiei datang.

“Halo selamat pagi, kelihatannya sudah segar Pak Jhon” kata Selfie dengan tersenyum. “Panggil Jhon saja, enggak usah pakai Pak. Iya, sudah jauh lebih baik” kata saya dengan tersenyum. “Wah kalau begitu enggak perlu ya dimandikan, bisa mandi sendiri” goda Selfie. “Kalau saya sehat, saya tidak ada disini, suster” jawab saya sambil tertawa. “Hahaha, bisa saja Jhon” kata Selfie.

Selfie membuka baju dan celana tidur saya. Saat mengoles dada dan punggung saya dengan sabun cair, saya melirik kearah dadanya, wah besar juga! Selfie menggosok dada, punggung dan lengan saya. filmbokepjepang.com Bibir Selfie yang merah terasa dekat sekali saat itu membasuh dada saya dengan handuk basah. Ingin rasanya menciumnya. Lalu Selfie melanjutkan membersihkan paha dan kaki saya.

Tangannya yang lembut saat menyentuh paha saya tiba-tiba membangunkan urat mesum saya dan langsung kontol saya berdiri, hore! Selfie tetap melanjutkan membasuh paha dan kaki walaupun sekali-sekali saya menangkap matanya melirik kearah kontol saya.

“Mau dibersihkan selangkangannya?” tanya Selfie. “Boleh, silakan” kata saya sok cuek.

Tangan Selfie meraih celana dalam saya dan perlahan ia menariknya kebawah. Kontol saya langsung terayun kearahnya. Selfie lalu membalur sabun cair di daerah selangkanganku. Tangannya terasa lembut sekali dan kontol saya terasa semakin mengeras.

“Maaf ya kalau ereksi” jawab saya sedikit malu. “Tidak apa-apa kok, normal kok” jawab Selfie sambil tersenyum.

Duh senyumannya membuat jantung saya berdegup dengan kencang. Selfie kelihatannya hati-hati untuk tidak sampai menyenggol kontol saya. Selesai mandi, Selfie membantu saya memakai baju lalu saya nonton TV sambil menunggu dokter datang.

Jum’mat
Saya sudah merasa sehat sekali. Saya kembali membayangkan kenikmatan dimandikan oleh si cantik suster Selfie. Sarapan dan tukang palak darah pun datang, dan sekarang saatnya mandi. Pintu kamar saya terbuka dan tiba-tiba yang muncul bukan Selfie melainkan suster lain yang sama sekali tidak menarik.

“Aarggh, shit, who the hell are you?, I want Selfie” jerit saya dalam hati.

Suster itu menawarkan untuk dimandiin. Serta merta saya menolak, saya bilang saya cukup kuat untuk mandi sendiri. Suster itu membantu saya ke kamar mandi setelah itu meninggalkan kamar saya. Selesai mandi, dokter datang dan membawa hasil lab terbaru.

Trombosit darah saya sudah kembali normal. Nanti siang saya diijinkan untuk membuka infus dan kalau segala sesuatu baik maka hari Sabtu boleh pulang. Saya agak sedih tidak ketemu Selfie, seharian saya melewatkan waktu dengan nonton TV dan menanyakan ke sekretaris keadaan di kantor.

Malam hari setelah makan malam, orang tua saya pamit untuk pulang. Saya masih nonton TV untuk menunggu suster shift malam datang. Biasanya suster itu hanya akan memantau kondisi sebelum saya tidur. Tangan kiri saya sudah kembali bebas setelah jarum infus dicabut. Jam 21:30, pintu terbuka dan suster Selfie muncul.


“Selamat malam Jhon, sudah sehat?” Selfie bertanya dengan tersenyum. “Halo Selfie, saya sudah merasa sehat. Kok sekarang datangnya malam?” tanya saya. “Biasa, rotasi jam kerja” kata Selfie.

“Senang melihat Selfie lagi” kata saya sedikit merayu, tanpa saya sadari saya menyentuh lengan Selfie. Poker Deposit Pulsa Selfie tersenyum dan membiarkan tangan saya memegang lengannya. “Gimana kabarnya? Masih lemas?” tanya Selfie.

“Sudah sehat, kan tadi sudah saya jawab” kata saya sedikit bingung. “Bukan kamu, tapi adik kamu” kata Selfie dengan pandangan menggoda. “Coba saja kamu tanya sendiri” kata saya sambil tersenyum.

Dengan mata yang tetap tertuju pada mata saya, Selfie mengulurkan tangannya ke arah kontolku. Ia meremas kontol saya dari balik selimut.

“Besar ya, Jhon” kata Selfie. “Buka aja celananya” kata saya.

Selfie membuka celana piyama dan celana dalamku. Kontol saya langsung digenggam. Selfie membungkukkan dadanya kearah saya dan saya langsung mencium bibirnya, saya buka kancing baju seragamnya lalu saya tarik BHnya kebawah.

Payudara Selfie cukup besar, berukuran 34B. Putingnya berwarna coklat muda dan payudaranya terlihat sedikit menurun. Dengan gemas, saya cium bibir Selfie sambil meremas dan memelintir puting Selfie.

Selfie membalas dengan meremas dan mengocok kontol saya. Setelah berciuman agak lama, Selfie melepaskan dirinya dan menghisap kontol saya. Lidahnya menyapu seluruh kepala kontol lalu ke batang kontol dan biji. Hmm, nikmatnya.

Saya mengangkat rok putih Selfie dan terlihat celana dalamnya berwarna putih. Saya remas pantatnya yang tidak terlalu besar lalu saya elus vaginanya dari belakang pantatnya. Selfie menggelinjang kegelian. Saya menyelipkan jari saya kebalik celana dalamnya dan mengelus-elus vaginanya. Terasa bulu-bulu kemaluan Selfie disekitar vaginanya. Vagina Selfie sendiri terasa basah dan licin.

Wah kelihatannya Selfie sudah orgasme, mungkin saat kita ciuman dia mengalami orgasme. Jari saya sibuk mengelus vagina dan memainkan klitorisnya. Nafas Selfie mendengus-dengus dan ia menghisap kontol saya semakin keras.

Tiba-tiba terdengar suara orang berjalan di gang. Selfie langsung tersentak dan membetulkan bajunya. Ia berjalan ke pintu dan mengintip keluar, rupanya hanya orang yang keluar dari kamar selesai membesuk. Selfie tersenyum dan berkata

“Jhon, saya enggak berani melakukannya disini, takut supervisor saya lewat” “Sebentar saja, enggak ketahuan kok asalkan kita tidak berisik” ujar saya. Poker Deposit Pulsa “Hari Senin saja ya ditempat saya” kata Selfie dengan wajah yang memelas. “Sebentar saja sayang, 10 menit deh” ujar saya dengan nafsu yang sudah naik ke ubun-ubun, berharap Selfie mau melayaniku.
(AS)

 


Share
Banner

LELAKI CADANGAN

Post A Comment:

0 comments: