Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah
seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau
mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Nica membukanya. Maaf
Pak, tadi baru mandi Kata Nica tergopoh gopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik.
Nica mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk
bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga
apaapa.
Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Nica masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.
Dada itu kelihatan
makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Nica? Ya pak? Dengan hanya
berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Nica mulai dengan
memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku
bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau
memijat pantat, Nica melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi
sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup
ini, penisku berganti ganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah
sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau
ngobrolnya menjurus, tegang lagi.
Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang
telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku
sedang surut. Nica melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut
kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah
dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia
mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih
sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Nica lebih sering memandangi
kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Nica ? Aku mulai iseng
bertanya.
Ah engga katanya
sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya
dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari
paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa
kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap
dulu, mengingat kesetiaannya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama,
pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.
Jadi aku tak sempat
mendaki, cuman pengin menyetubuhinya Udah. Benar2 masih sip, Pak Mau coba
sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak,
itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang
tahu aj, Nica diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin
dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai
menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang
menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu
bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu
juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol
itu. Seperti minggu lalu juga, Nica menghindar dengan sopan.
Tapi kali ini
tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2
Nica membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai
meremasremas pantat itu, Nica tak berreaksi, masih asyik mengurut. Nica masih
saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus
pahanya. Tapi itu tak lama, Nica mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan
nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti
tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai
diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia
mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada
reaksi. Aku makin nekat.

Aku sudah sangat
paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku.
Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat
tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah
dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu.
Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada
wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga
putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan
mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak rintihnya. Tak ada penolakan.
Aku pindah ke dada
kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan
kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Nica ke kasur,
dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi
kedua buah dadanya. Nica tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia
menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di
pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.
Kata Nica terengah
sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point
noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Nica ya. Bapak
pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan
ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku
melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Nica tak mencegah lagi.
Benar, Nica punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan
dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.
Kubuka pahanya lebar
lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di
lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke
tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu
memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga
gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan
deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku
pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya,
ini akan menambah rangsangannya.
Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff?
se runya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Nica hanya
menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta. Aku
menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi
sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan
segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.
Nica memang beda.
Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Nica, akhirnya seluruh
batang panisku tenggelam di vagina Nica yang sempit itu. Benar2 penisku terasa
dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding
vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir
sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya
dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Nica sudah tak karuan.
Selain merintih dan
teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai
membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil
merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan.
Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak
satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga
rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan
sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.
Aku masih memompa.
Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Nica
menggerak gerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya
mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik
kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku
merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.
Ohh nikmatnya..
Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di
bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Nica telah mencapai
orgasme ! Sementara aku sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Nic ? Ooohh
sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian
badannya berguncang, teratur. Nica menangis ! Kenapa Nic ? Air matanya
mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa
ama Ibu katanya kemudian Engga apaapa Nic.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak
yang mulai sih.
Kenapa Pak ?
Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ?
Bapak engga akan bilang ke siapapun, Juga khawatir kalo kalo, Kalo
apa Tin, Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu
pengin lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan
lama2 ketahuan .. Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang.
Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin
cepat. Nica juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.
Aku merasakan
hampir sampai di puncak. Nic Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo..
keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut?
Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding
vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan
penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai.
Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku
mengalami kenikmatan luar biasa.
Suatu nikmat
hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu
berbulan madu dengan isteriku. Vagina Nica memanggurih?, dan aku bebas mencapai
puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman.
Benarkah ? Nic Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Sama sama Pak. Saya jugamerasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah
kamu ? Baner Pak. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru
kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang,
gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu
tadi.
Udah berapa lama
kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah
cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama
tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat
itu. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya
gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya
sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil
bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.
Dia mau ajak saya
ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu
benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau?
Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung
berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4
bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu
saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .
Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain
yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku
juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya
vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama
tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD,
spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.
Bapak takut saya
hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas
menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5?
Pijitnya udah ya Pak. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil
menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Nica beranjak
menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama
kemudian Nica muncul lagi.
Baru sekarang aku
bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya. Bergoyang seirama langkahnya
menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi
terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum
isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Nica memungut CDnya,
tangannya kupegang, kuremas. Bapak pengin lagi, Nic? Ah nanti Ibu keburu dateng
, Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak
menolak ketika BH nya kulepas lagi.

Sore itu kembali
aku menikmati vagina legit milik Nica, janda muda beranak satu, pembantu rumah
tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara
pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Nica sendirian di
rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Nica selalu menyambutku dengan antusias,
sebab dia juga menikmati permainan penisku.
Tempatnya, lebih
aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku
untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan
bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya
dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku
langsung pulang, Nica menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu
kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja
kita main di sofa ruang tamu.
(RS)
Post A Comment:
0 comments: