Cari Blog Ini

Label

Navigation

Menikmati Tubuh Putri Yang Sangat Menarik

Menikmati Tubuh Putri Yang Sangat Menarik



Lelaki Cadangan - Namanya Putri, Berusia 30 tahun, seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak 3 dan 5 tahun. Suaminya, Raka, 38 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Putri sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat.


Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi Raka yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks mereka tinggal. Putri pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Raka dalam hati Putri karena dia sangat mencintai suaminya. Poker Deposit Pulsa Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Putri tentang cinta.


Suatu siang, Putri sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Putri langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Putri terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Putri langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Andi, anak tetangga depan rumah Putri kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Putri sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Andi langsung lari ke arah Putri.


“Kenapa ?” tanya Andi.

“Aduh, lutut saya luka karena jatuh, Di…” ujar Putri sambil meringis.

“Bantu saya berdiri, Di…” kata Putri.

“Iya ,” kata Andi sambil memegang tangan Putri dan dibimbingnya bediri.

“Di, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Putri.

“Iya ,” kata Andi sambil segera menghampiri anak-anak Putri.


Sementara Putri segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Andi mengantarkan anak-anak Putri ke rumahnya, Putri sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.


“Ada obat merah tidak, ?” tanya Andi.

“Ada di dalam, Di,” kata Putri.

“Kita ke dalam saja…” kata Putri lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah.


Andi dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.


“Ma, Dono ngantuk,” kata anaknya kepada Putri.

“Tunggu sebentar ya, Di. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,” kata Putri sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anak-anaknya ke kamar tidur.


Setelah mengantar mereka tidur, Putri kembali ke tengah rumah.


“Mana obat merahnya, ?” tanya Andi.

“Di atas sana, Di…” kata Putri sambil menunjuk kotak obat.


Andi segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Andi segera kembali dan mulai mengobati lutut Putri.


“Maaf ya, .. Saya lancang,” kata Andi.

“Tidak apa-apa kok, Di.  senang ada yang menolong,” kata Putri sambil tersenyum.


Andi mulai memegang lutut Putri dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.


“Aduh, perih…” kata Putri sambil agak menggerakkan lututnya.


Secara bersamaan rok Putri agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Andi. Andi terkesiap melihatnya. Tapi Andi pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus Putri menggoda mata Andi untuk melirik walau kadang-kadang. Hati Andi agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Putri. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Putri memakai celana pendek. Situs Poker Online Terpercaya


Andi biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Putri sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Putri sangat jelas terlihat. Putri sepertinya sadar kalau mata Andi sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Putri merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Andi sepertinya terkesima dengan sikap Putri tersebut. Andi menjadi malu sendiri..


“Sudah saya berikan obat merah, …” kata Andi.

“Iya, terima kasih,” kata Putri sambil tersenyum.

“Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Putri lagi sambil tetap tersenyum.


Andi, 16 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Putri. Masih duduk di bangku SMK kelas 1. Seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Andi adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.


“Kenapa Loe nunduk terus, Di?” tanya Putri.

“Tidak apa-apa, …” ujar Andi sambil sekilas menatap mata Putri lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu.

“Ayo, ada apa?” tanya Putri lagi sambil tersenyum.

“Anu, .. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Andi sambil tetap menunduk.

“Lihat apa?” tanya Putri pura-pura tidak mengerti.

“Lihat.. Mm.. Lihat ini ,” kata Andi sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Putri tersenyum mendengarnya.

“Tidak apa-apa kok, Di,” kata Putri.

“Kan hanya melihat.. Bukan memegang,” kata Putri lagi sambil tetap tersenyum.

“Lagian, saya tidak keberatan kok Loe melihat paha  tadi,” kata Putri lagi sambil tetap tersenyum.

“Loe kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,” kata Putri.

“Benar  tidak marah?” tanya Andi sambil menatap Putri.


Putri menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. Andi pun jadi ikut tersenyum.


“ sangat cantik kalau tersenyum,” kata Andi mulai berani.

“Ihh, Loe tuh masih kecil sudah pintar merayu…” kata Putri.

“Saya berkata jujur loh, ,” kata Andi lagi.

“Loe sudah makan, Di?” tanya Putri.

“Belum . Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata Andi.

“Makan disini saja, ya.. Temani saya makan siang,” ajak Putri.

“Baik , terima kasih,” kata Andi.


Mereka menikmati makan siang di meja makan bulat kecil. Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Andi menyentuh kaki Putri. Andi kaget, lalu segera menarik kakinya.


“Maaf , saya tidak sengaja,” kata Andi.

“Tidak apa-apa kok, Di…” kata Putri sambil matanya nenatap Andi dengan pandangan yang berbeda.


Ketika kaki Andi menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Putri merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Putri merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Andi terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..


“Loe sudah punya pacar, Di?” tanya Putri sambil menatap Andi.

“Belum ,” kata Andi sambil tersenyum.

“Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Andi lagi sambil tetap tersenyum. Putri pun ikut tersenyum.

“Pernah tidak Loe punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Putri lagi.

“Keinginan apa ?” tanya Andi. Putri tersenyum.

“Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicara…” kata Putri.



Selesai makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.


“Loe ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?” tanya Putri.

“Tidak ada, ,” kata Andi.

“Tadi  mau tanya apa?” kata Andi penasaran.

“Begini, apakah Loe suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Putri.

“Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Putri lagi.

“Loe juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Putri lagi.

“Iya, ,” kata Andi.

“Kalau begitu jawablah pertanyaan  tadi…” kata Putri sambil tersenyum.

“Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka  karena  cantik dan tubuhnya bagus,” kata Andi tanpa ragu.

“Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Putri lagi. Andi agak ragu untuk menjawab.

“Ayolah…” kata Putri sambil memegang tangan Andi. Tangan Andi bergetar.. Putri tersenyum.

“Mm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Andi dengan nafas tersendat.

“Oh, ya? Di VCD itu Loe lihat apa saja,” kata Putri pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Andi yang terus gemetar.

“Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Andi.

“Begituan apa?” tanya Putri lagi.

“Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata Andi.


Putri kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.


“Loe suka tidak film begitu?” tanya Putri.

“Iya suka, ?” kata Andi sambil menunduk.

“Mau coba seperti di film, tidak?” kata Putri.


Andi diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Putri mendekatkan tubuhnya ke tubuh Andi. Wajahnya di dekatkan ke wajah Andi.


“Mau tidak?” tanya Putri setengah berbisik. Agen DominoQQ Online 


Andi tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Putri membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Andi. Andi tetap diam dan makin gemetar. Putri terus menciumi wajah Andi, lalu akhirnya dilumatnya bibir Andi.. Lama-lama Andi mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Putri.


“Masukkan tangan Loe ke sini…” kata Putri dengan nafas memburu sambil memegang tangan Andi dan mengarahkannya ke dalam baju Putri.

“Masukkan tangan Loe ke dalam BH saya, Di.. Pegang buah dada saya,” kata Putri sambil tangannya meremas Penis Andi dari luar celana.


Sementara tangan Andi sudah masuk ke dalam BH Putri dan mulai meremas-remas buah dada Putri.


“Mmhh.. Terus sayang…” kata Putri. Situs Sbobet Terpercaya

“Tangan saya pegal, …” kata Andi polos.

“Uhh.. Kita pindah ke kamar, yuk…” ajak Putri sambil menarik tangan Andi. Sesampainya di dalam kamar..

“Buka pakaian Loe, Di…” ujar Putri pun melepas seluruh pakaiannya sendiri.

“Iya, …” kata Andi.


Putri setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Andi terkesima melihat tubuh telanjang Putri. Seumur-umur Andi, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Penis Andi langsung tegang dan tegak..


“Naik sini, Di…” kata Putri.

“Iya, …” kata Andi.

“Sini naik ke atas tubuh saya…” kata Putri sambil mengangkangkan pahanya.


Andi segera menaiki tubuh telanjang Putri. Putri langsung melumat bibir Andi dan Andi langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Andi meremas buah dada Putri yang tidak terlalu besar. Sementara Penis Andi sesekali mengenai belahan Meki Putri.


“Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” desah Putri sambil memegang tangan Andi yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya.

“Ohh.. Sshh…” kata Putri. Andi pun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Putri.

“Di, jilatin meki Aku, sayang…” pinta Putri.

“Tapi saya tidak tahu caranya, ,” kata Andi polos.


“Sekarang dekatkan saja wajah Loe ke Meki, lalu Loe jilati belahannya…” kata Putri setengah memaksa dengan menekan kepala Andi ke arah Mekinya.


Andi langsung menuruti permintaan Putri. Dijilatinya belahan Meki Putri sampai tubuh Putri mengejang menahan nikmat.


“Ohh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayang…” desah Putri sambil meremas kepala Andi.

“Di, Loe jilati bagian atas sini…” kata Putri sambil jarinya mengelus kelentitnya.


Lalu lidah Andi menjilati habis kelentit Putri.. Putri kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.


“Teruss.. Sshh.. Ohh…” desah Putri sambil badannya semakin mengejang.


Pahanya rapat menjepit kepala Andi. Sementara tangannya semakin menekan kepala Andi ke Mekinya. Tak lama..


“Ohh…” desah Putri panjang. Putri orgasme.

“Sudah, Di.. Naik sini,” kata Putri.


Andi lalu menaiki tubuh Putri. Putri lalu mengelap mulut Andi yang basah oleh cairan Mekinya. Putri tersenyum, lalu mengecup bibir Andi.


“Mau tidak Penis Loe saya hisap,” kata Putri.

“Mau ,” kata Andi bersemangat.

“Bangkitlah.. Sinikan Penis Loe,” kata Putri sambil tangannya meraih Penis Andi yang tegang dan tegak.


Andi lalu mengangkangi wajah Putri. Putri segera mengulum Penis Andi. Tidak hanya itu, Penis Andi lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Andi tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.


“Ohh.. e.. Enaakk…” jerit kecil Andi sambil memompa Penisnya di mulut Putri.

“Masukkin ke Meki,ya sayang…” kata Putri setelah dia beberapa lama menghisap Penis Andi.


Andi lalu mengangkangi Putri. Sementara tangan Putri memegang dan membimbing Penis Andi ke lubang Mekinya.

“Ayo tekan sedikit, sayang…” kata Putri.

Andi berusaha menekan Penisnya ke lubang Meki Putri sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Penis Andi berhasil masuk dan mulai memompa Meki Putri. Andi merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang Penisnya.


“Bagaimana rasanya, Di?” tanya Putri sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya.

“Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kata Andi tersendat sambil memompa Penisnya keluar masuk Meki Putri.


Putri tersenyum.. Setelah beberapa lama memompa Penisnya, tiba-tiba tubuh Andi mengejang. Gerakannya makin cepat. Putri karena sudah mengerti langsung meremas pantat Andi dan menekankannya ke Mekinya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..


“Ohh.. Hohh…” desah Andi. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Putri.

“Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya  Putri sambil memeluk Andi.

“Sangat enak, Agen BandarQ Online …” kata Andi.


Sejak saat itu Andi sering Sekalu mendatangi rumah  Putri bila memang sedang sepi dan minta jatah lagi.

TH
Share
Banner

LELAKI CADANGAN

Post A Comment:

0 comments: