Lelaki Cadangan - Ini bermula dari waktu aku lulus dari perguaruan tinggi dan
aku mulai mencari pekerjaan, orang tuakupun menginjinkan aku merantau mencari
pekerjaan, mungkin menurut orang tuaku aku sudah dewasa, sudah tahu baik dan
buruknya kehidupan. singkat cerita nasib mujurpun aku dapati dari tempat aku
bekerja yang sekian lama.
aku diangkat dengan atasanku sebagai kepala cabang di sebuah
wilayah. Pada awal bulan selalu menyajikan pagi yang indah. masa laporan
bertumpuk-tumpuk telah lewat, mana kantong juga masih tebal. dunia telah
melayaniku dengan sangat memuaskan dan merubahku dari seorang lelaki kampung
yang lugu menjadi laki –laki kota yang liar.
Baca Juga : Pengalaman Wikwik Dengan Suami Kakak kandung
perusahaan tempat aku hidup bukanlah yang terbesar diantara
ribuan perusahaan yang sama yang ada di jakarta. namun jelas bukan yang
terkecil, karena perusahaan ini telah setuju membayarku dengan gaji yang
lumayan tinggi. meski untuk itu aku harus menyerahkan segalanya. seluruh
waktuku, meninggalkan hobbyku, sahabatku, dan semuanya.
karena itu aku selalu merasa untuk harus memiliki sesuatu
kegiatan yang bisa meredakan tekanan ini. dan karena jelas waktuku telah dibeli
lunas perusahaan tempat aku bekerja, Untuk menghilangkan kejenuhan pekerjaan
yang terlalu banyak, aku mulai mencari hiburan melalui browsing situs seks yang
mungkin bisa memuaskan aku.
kehadiran situs cerita seks terbaru di website
CeritaSeks15.com cukup menghibur bagiku. aku ingin merasakan apa yang
diceritakan kisah-kisah di CeritaSeks.com . maka mau tidak mau aku menyajikan
laga seru tepat di meja kerjaku. dan siapa lagi bintang utamanya kalau bukan
aku. dan tentu saja salah seorang anak buah, Sekretarisku “Nofi”, dia seorang
dari kota yang sama denganku.
Awalnya asal usul Poker Deposit Pulsa yang sama membuat kami merasa lebih dekat dibanding dengan teman yang lain. aku membuat peluang untuk menjadi lebih dekat. lalu beban pekerjaan yang sama. membuat kami semakin dekat, tetapi jelas buatku untuk berpacaran bukanlah suatu pilihan. aku tak ingin terikat untuk sementara waktu.
dulu aku merasa rambutnya yang panjang dan selalu harum itu
begitu menarik. aku katakan itu padanya dan kami menjadi semakin dekat. lalu
aku juga merasa matanya adalah mata terindah yang pernah aku temui. aku juga
katakan itu dan kami juga semakin dekat. terakhir aku mulai merasa kalau
dadanya yang sedang sedang saja itulah yang paling indah di dunia, juga pantat
yang menonjol di bawah pinggang yang ramping itu.
apalagi kalau ke bawah lagi, pahanya putih mulus sampai kaki
terbalut sepatu hak tinggi itu adalah daya tarik yang tak dapat kutahan lagi.
tetapi ini tidak aku katakan.
Terkadang aku tersenyum sendiri menghirup kopi. lalu meraih
sebuah laporan di mejaku. Beberapa saat mataku terpaku, membayangkan tubuh
indah Nofi tanpa busana dan meliuk liuk dan hayalanku semakin jauh.
Aku memutuskan menghubungi nofi dengan alasan soal laporan,
suara merdu kembali bergumam akrab, berisi penjelasan dan sedikit gurau. dia
memang tidak pernah canggung menghadapiku. pengakuannya aku telah dianggapnya
sebagai saudara tuanya sendiri. dan pengakuanku aku menganggapnya sebagai
korban yang potensial. tentu saja cukup pengakuan dalam hati.
‘udah kamu kesini aja terangin langsung. aku gak nyambung.’
ceklek. telfon kututup. peluang kubuka.
Tidak lama menunggu, si sintal itu datang. blazer tanpa
dalaman membuat aku terkesiap. juga milikku. da di du dia menerangkan ini itu
sambil duduk didepanku. mataku bekerja keras, ke wajahnya biar dia tangkap
keseriusanku, sebentar ke belahan dadanya.
aku menghela nafas, menunjukkan ketidaknyamanan atas
keterangannya dan posisi duduk kami.
‘udah, coba kamu ke samping sini, terangkan lagi, gak enak
ngeliat huruf terbalik.’
dia beranjak, lalu pidah ke sampingku. bagiku gerakannya
seperti potongan film bioskop dalam gerak lambat memutari meja besar milikku
dan berdiri disampingku. lalu merunduk. tubuh kami begitu dekat. Lalu nofi
kembali menyerocos menerangkan laporan tanpa masalah itu. sambil memainkan kata
oh ini, oh itu, tangan kananku hinggap di pinggulnya. entah dia sadar ata
tidak, yang jelas yanti diam saja.
gerakan tanganku yang mulai nakal, dan meraba wilayah
pinggul indah itu.
nofi tiba tiba diam.
‘pak …’, protesnya. sambil mendelik.
‘sst…’, kataku sambil tersenyum dan sambil melanjutkan
aktivitas tanganku, namun kali ini agak ke bawah.
‘pak, saya tidak suka …’
hmmmp, kuraih pundaknya yang rendah karena merunduk, kutarik
dan xxx dengan lidahku yang mendidih. dia menolak. wajar. namanya juga
pembukaan.
saat rongga mulutku dipenuhi oleh daun telinganya dia
berbisik.
‘jangan pak ..’
aku tak peduli. pegangan tangan kiriku di rambutnya
kupererat mencegah leher jenjangnya menjauh dari bibirku yang lapar. tangan
kananku membasuh punggungnya, pantatnya juga pahanya. lalu kubisikkan.‘aku
sayang kamu nof’, tentu saja itu gombal,’sangat sayang’.
entah bagaimana detailnya, tapi aku rasa perubahan itu
berlangsung hanya beberapa menit. dan kini kami telah saling berpagutan. bibir
kami mengeluarkan jurus jurus andalan dan pamungkas seolah saling berusaha
untuk mengalahkan. dan tanganku … aku tak ingat telah kemana saja. yang pasti
pantat itu kini kuremas tanpa terhalang lagi oleh rok span yng digunakan nofi,
matanya terpejam penuh penghayatan. nafasnya memburu deras. tangan kirinya
bertumpu di meja dan tangan kanannya menjambak rambutku. tubuhnya masih meliuk
liuk penuh sensasi.
kami bergumul semakin liar. lonjakan lonjakan kami semakin
tak terkontrol. gelombang itu tak dapat tertahan lagi. terasa panas seolah ada
diubun ubun. lalu kurengkuh tubuhnya dengan sangat erat. kami saling melekat
dengan sangat erat.
kami berpelukan lama. melepas ketegangan ini. dan berangsur
angsur mengembalikan kesadaran kami. ruangan yang tadinya terlihat kabur
sedikit demi sedikit menjadi jelas.
meja, kursi, deretan sebagai saksi bisu.
Baca Juga : Nikmatnya Entot Sama Anak Kost Yang Cantik
Mulai saat itu Agen DominoQQ Online Nofi sekretarisku adalah pemuas nafsuku, entah sampai kapan hubungan ini akan berakhir karena aku sangat menikmati permainan dan gaya bercinta yang kulakukan dengan sekretaris ku yang seksi ini.
Post A Comment:
0 comments: